REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi tak terlalu mempermasalahkan hasil hitung cepat dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Bali yang terpaut tipis. Baginya, yang terpenting prosesnya dilakukan secara demokratis.
"Berapa pun sedikitnya selisih hasil tidak masalah, sepanjang semua pihak mencapai proses demokrasi,” kata Gamawan, di Jakarta, Kamis (16/5).
Ia menegaskan proses perhitungan resmi masih dilakukan KPU. Karenanya, ia meminta proses penghitungan itu tetap perlu dikawal agar tidak terjadi kecurangan. Kalaupun nantinya ada yang menggugat hasil KPU, maka ia mengharapkan hal tersebut bisa dilakukan lewat jalur hukum, yakni Mahkamah Konstitusi.
Namun, Gamawan percaya masyarakat Bali yang memiliki kultur dan iklim sosial yang baik, akan menjaga keamanan pesta demokrasi tersebut. Sejauh ini, ia menilai pilgub telah berjalan baik dan tertib.
“Masyarakat Bali akan bersama-sama menjaga tramtib di Bali. Kita tunggu bersama proses resmi sampai akhir nanti,” katanya.
Seperti diberitakan, hasil hitung cepat yang dilakukan dua lembaga survei, SMRC dan Indonesia Research Center (IRC), menunjukkan hasil berbeda dengan selisih yang sangat tipis. Quick count SMRC, PAS unggul dengan memperoleh 50,31 persen suara dan Pastikerta 49,69 persen suara. Sementara quick count oleh IRC, Pastikerta unggul sangat tipis dengan perolehan suara 50,01 persen dan PAS 49,99 persen.