Kamis 16 May 2013 17:57 WIB

Besok, Longsor Freeport Akan Diinvestigasi Polda Papua

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Citra Listya Rini
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: Antara
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah (Polda) Papua terus memantau dan membantu proses evakuasi seluruh korban longsor yang menimpa para pekerja PT Freeport Indonesia. Polda Papua memastikan akan melakukan penyelidikan pada musibah yang menimbun lebih dari 30 pekerja ini.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes I Gede Sumesta mengatakan pihaknya akan segera mengirimkan tim untuk menyelidiki musibah longsor tersebut. Penyelidikan ini dilakukan untuk mengungkap fakta adakah unsur kelalain dari pihak Freeport.

"Paling lambat besok kami akan kirim tim investigasi ke lokasi kejadian," kata Sumesta ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Kamis (16/5).

Sumesta menjelaskan nantinya para petugas akan langsung mengumpulkan bukti serta keterangan dari saksi yang berada di lokasi. Keterangan berupa keterangan dari para pekerja yang saat kejadian berlangsung berhasil menyelematkan diri dari longsoran batu dan tanah. 

"Nanti petugas dari Direskrimum (Direktorat Reserse dan Kriminal Umum) Polda Papua dipimpin direkturnya langsung yang akan melakukan (investigasi)," ujar perwira menengah melati tiga ini.

Sebelumnya diberitakan sekira 30 lebih penambang training Freeport  yang sedang mengadakan pelatihan di ruang 11 QMS Gosan bawah tanah di Kabupaten Mimika Papua tertimbun reruntuhan batu dan bangunan. 

Tanah di atas ruang kelas seluas 5 x 11 meter yang digunakan sebagai tempat latihan tiba-tiba runtuh dan menimpa para pekerja di dalamnya.

Akhirnya, ruangan yang berada di kedalaman tanah puluhan meter itu tertutupi oleh longsor dan menyebabkan para pekerja terkubur di dalamnya sejak pukul 07:42 waktu setempat. Hingga saat ini 15 pekerja Freeport berhasil dievakuasi dimana sepuluh diantaranya luka-luka dan lima lainnya tewas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement