REPUBLIKA.CO.ID, CHITTAGONG -- Topan Mahasen mulai menghempas pantai di pesisir selatan Bangladesh dan wilayah Myanmar, Kamis (16/5). Hujan lebat dan angin ini pun menghancurkan dan menenggelamkan desa-desa nelayan dan memaksa satu juta orang mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Associated Press menyatakan kemungkinan mata badai akan menghampiri wilayah daratan Kamis malam nanti, namun kurang lebih 18 orang dari Myanmar, Bangladesh dan Sri Lanka dilaporkan meninggal akibat badai Mahasen. Sementara itu BBC menyebut berdasarkan laporan pemerintah Bangladesh dua warga mereka meninggal akibat topan tersebut.
Departemen Meteorologi Bangladesh menyebutkan badai telah menyapu desa nelayan wilayah Khepupara di pesisir Bangladesh dan mengarah kepada pantai timur dekat Myanmar. Badai datang dengan kecepatan 100 kilometer per jam dan gelombang pasang setinggi 2,1 kilometer.
''Saat ini Badai Mahasen sedang menuju wilayah Chittagong dan Pantai Cox Bazar,'' ujar petugas dari Departemen Meteorologi Bangladesh. Berdasarkan peta pergerakan topan Mahasen, jalur utamanya melewati Timur Laut India, Bangladesh dan Myanmar.
Organisasi PBB untuk Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, badai ini mengancam 8,2 juta jiwa yang tinggal di jalur topan tersebut. Pemerintah Bangladesh pun telah menghentikan segala aktivitas pengangkutan feri dan perahu. Puluhan pabrik di dekat Teluk Benggala pun telah membekukan aktivitasnya. Pihak militer juga menyiapkan 22 kapal dan 19 helikopter. Sementara puluhan ribu orang di Cox Bazar juga telah mengungsi ke wilayah lain.