Kamis 16 May 2013 18:38 WIB

Jadi Saksi LHI, Plt Gubernur Sumut Dicecar 25 Pertanyaan

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Citra Listya Rini
Gatot Pujo Nugroho
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gatot Pujo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap Plt Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho sebagai saksi untuk tersangka Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) dalam kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Gatot mengaku dicecar sebanyak 25 pertanyaan oleh penyidik KPK saat pemeriksaan. "Saya ditanya kurang lebih 25 pertanyaan," kata Gatot yang ditemui usai pemeriksaan di GedungKPK, Jakarta, Kamis (16/5).

Selain diperiksa untuk kasus LHI, Gatot juga dimintai keterangan oleh penyidik KPK terkait Ahmad Fathanah. Ditanya penyidik KPK mau apa tidak, ia pun mengiyakannya.

Dalam sebanyak 25 pertanyaan dari penyidik, Gatot terlebih dulu ditanyakan mengenai keadaannya dalam menjalani pemeriksaan ini. Penyidik KPK juga menanyakan data pribadinya. Intinya, penyidik KPK menanyakan mengenai mekanisme dan prosedur ia sebagai calon gubernur (Cagub) 2013-2013.

"Bagaimana mekanisme prosedur di PKS dan kemudian ditanyakan apakah ada aliran dana pemenangan untuk itu dan saya jawab semuanya. Itu tidak ada," jelas Gatot.

Saat ditanya mengenai pertemuan di kamar LHI di Hotel Aryaduta Medan pada 11 Januari 2013, Gatot mengatakan penyidik tidak menanyakan hal itu. Namun, penyidik KPK menanyakan apakah ia mengenal Fathanah, langsung Gatot pun mengaku mengenalnya.

"Tapi kalau saya ditanyakan bagaimana kenal dengan Fathanah. Saya sebagai kader PKS saya tentu konsultasi pada presiden saya, LHI. Dari situ lah saya kenal," Gatot menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement