REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban tewas akibat longsor di tambang Big Gossan PT Freeport Indonesia bertambah. Tim evakuasi menemukan satu lagi korban meninggal di fasilitas pelatihan Timika, Papua. Korban meninggal bernama Rooy Kailuhu. Korban ditemukan pada pukul 02.50 WIT.
Freeport telah menerbangkan empat orang psikolog yang ahli di bidang penanganan trauma untuk memberikan konseling. "Mereka telah berkomunikasi dengan keluarga korban dan karyawan lain yang membutuhkan pendampingan," ujar Presiden Direktur Freeport, Rozik B Soetjipto, Kamis (16/5).
Rozik telah terbang ke lokasi kejadian untuk melihat langsung lokasi longsor dan menemui korban yang selamat. Ia ditemani oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara, Kementerian ESDM, Thamrin Sihite.
Freeport menghentikan kegiatan operasional sementara di area pertambangan di hari kedua sebagai tanda belasungkawa dan simpati kepada yang meninggal dunia. Penghentian ini bersifat sementara selama masa evakuasi dan pemulihan berlangsung, kata Rozik.
Sampai saat ini tim evakuasi telah menemukan 16 korban longsor fasilitas pelatihan. Lima di antaranya ditemukan meninggal dan sisanya selamat. Freeport memperkirakan masih ada 23 korban lagi yang terjebak di reruntuhan. Belum dapat dipastikan berapa korban yang masih bertahan hidup di antara reruntuhan.