REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepolisian Daerah Papua segera menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki runtuhnya terowongan pelatihan PT Freeport pada Senin (13/5) yang menyebabkan puluhan orang terperangkap.
Kepala bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya, melalui pesan singkat, Kamis, mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penyelidikan.
"Hari ini atau besok Polda akan menurunkan tim investigasi yang dipimpin oleh Dir Reskrimum," katanya.
Menurut dia, tim akan meminta keterangan kepada pihak manajemen PT Freeport dan korban yang selamat. "Intinya ingin meminta keterangan baik lewat manajemen PT Freeport maupun korban, apa penyebab kejadian tersebut," katanya.
Kabar terakhir, tim penyelamat kembali menemukan satu jenazah pekerja PT Freeport Indonesia yang terperangkap dalam reruntuhan tambang Big Gossan, Tembagapura.
Kapolsek Tembagapura AKP Sudirman yang dihubungi Antara dari Timika, Kamis, mengatakan, jenazah pekerja yang belum diketahui identitasnya itu langsung dibawa ke Rumah Sakit SOS Tembagapura untuk diidentifikasi.
"Kami belum tahu identitas yang bersangkutan karena jenazahnya dimasukkan dalam kantong jenazah lalu dibawa ke RS SOS Tembagapura," kata Sudirman.
Sesuai data dari PT Freeport, pekerja yang terdata berada di lokasi runtuhnya fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan seluruhnya berjumlah 39 orang dan baru dievakuasi sebanyak 15 orang