REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Para penyerang menculik tiga lagi anggota pasukan penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan. Aksi penculikan ini meningkatkan ketegangan di wilayah gencatan senjata itu sebagai dampak dari perang saudara di Suriah. Demikian kata seorang pejabat PBB pada Kamis.
Setidaknya salah satu dari tiga petugas dari Organisasi Pengawasan Gencatan Senjata PBB (UNTSO) diculik di satu pos pengamatan pada Rabu dinihari. Dia adalah dari Selandia Baru, menurut media Selandia Baru.
''Para penyerang membebaskan ketiga petugas itu setelah sekitar empat jam menyusul intervensi petugas senior penjaga perdamaian di zona gencatan senjata antara Suriah dan Israel,'' kata pejabat PBB yang berbicara dengan syarat tak disebut jatidirinya.
Itu adalah penculikan ketiga pasukan PBB di zona Golan dalam dua bulan terakhir. Dua puluh satu penjaga perdamaian Filipina sebelumnya diculik oleh pemberontak Suriah selama lima hari pada Maret. Empat lainnya ditangkap oleh kelompok yang sama bulan ini.
Orang-orang Filipina berasal dari Pasukan Pengamat Gencatan Senjata PBB (UNDOF) yang telah memantau gencatan senjata antara Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan sejak 1974.
UNTSO memiliki sekitar 170 pengamat tak bersenjata yang berpangkalan di seluruh Timur Tengah dan satu Kontingen membantu UNDOF.