REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Indonesia terus mendorong industri perbankan di Jawa Timur untuk lebih intensif merangkul sektor usaha mikro kecil dan menengah, karena hingga kini masih banyak di antara UMKM tersebut yang belum tersentuh akses pembiayaan perbankan.
Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Soekowardojo kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengemukakan dari lebih kurang 4,2 juta UMKM yang beroperasi di Jatim, baru sekitar 30-35 persen yang sudah memiliki akses ke perbankan, terutama untuk mendapatkan pinjaman atau kredit.
"Ada banyak faktor penyebab masih rendahnya sektor UMKM yang memiliki akses ke perbankan, padahal banyak UMKM yang potensi bisnisnya cukup berkembang dan maju," katanya setelah jumpa pers penyelenggaraan 'Bank dan UMKM Expo 2013' di Surabaya, 22-26 Mei.
Kendati UMKM yang memiliki akses perbankan masih rendah, lanjut Soekowardojo, namun penyaluran kredit dari industri perbankan ke UMKM terus mengalami peningkatan. Selama triwulan pertama 2013, total penyaluran kredit untuk UMKM di Jatim mencapai Rp 70,4 triliun atau tumbuh sekitar 11,3 persen dibandingkan dengan realisasi pada periode sama 2012 sejumlah Rp 63,21 triliun.
"Secara keseluruhan, sekitar 30,46 persen kredit perbankan di Jatim tersedot untuk sektor UMKM. Kami terus mengedukasi perbankan untuk lebih intensif merangkul UMKM dan menyalurkan minimal 20 persen dari total kreditnya untuk sektor itu," tambah Soekowardojo.
Sementara itu, Ketua Badan Musyawarah Perbankan Daerah Jatim Mohammad Ishak menambahkan bahwa sektor UMKM tidak bisa dipandang sebelah mata, karena memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Bahkan, dari total Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim pada 2012 yang mencapai Rp 1.001,72 triliun, lebih dari 50 persen merupakan kontribusi dari sektor UMKM.
"Jadi, UMKM terus bangkit dan menjadi salah satu pilar penting bagi perekonomian nasional maupun daerah. Kami berharap semakin banyak UMKM yang memiliki akses ke sumber-sumber pembiayaan, terutama perbankan sehingga potensi usahanya makin berkembang," papar Ishak.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pelaksana Bank dan UMKM Expo 2013 yang juga CEO PT Bank Nasional Indonesia (BNI) Kanwil Surabaya, Dasuki Amsir, menjelaskan kegiatan pameran ini bertujuan mempertemukan lembaga perbankan dan pelaku UMKM dengan masyarakat atau konsumen dalam memperkenalkan berbagai produknya.
"Ada sekitar 150 peserta yang mengikuti pameran tahun ini, terdiri dari industri perbankan, UMKM, lembaga atau dinas teknis Pemprov Jatim dan binaannya, lembaga pendidikan, mitra bank, dan lainnya," paparnya.
Kegiatan pameran yang mengangkat slogan 'Jatim Kreatif' tersebut, diharapkan mampu mendorong tumbuh kembangnya industri kreatif yang ada di Jatim.