Ahad 19 May 2013 06:06 WIB

Pemberontak Suriah Rebut 'Kampung Halaman' Bashar Assad

Gerilyawan Suriah melepaskan tembakan saat terjadi baku tembak dengan pasukan pemerintah Suriah di pinggiran Damaskus, Ibukota Suriah.
Foto: AP
Gerilyawan Suriah melepaskan tembakan saat terjadi baku tembak dengan pasukan pemerintah Suriah di pinggiran Damaskus, Ibukota Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemberontak di Suriah dilaporkan telah merebut kendali empat desa Etnik Alawi yang sepi di provinsi tengah Hama. Demikian laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada Sabtu waktu setempat.

Presiden Suriah, Bashar Al Assad, berasal dari masyarakat Alawi yang merupakan cabang dari Islam Syiah. Sedangkan, pemberontak Suriah didominasi Muslim Sunni.

"Pada Akhir Jumat malam, para pemberontak mengambil kontrol penuh Tlaissiyeh, Zoghbe, Shaata dan Balil setelah penarikan tentara sesudah beberapa pekan pertempuran," kata Observatorium. "Warga meninggalkan desa pada awal pertempuran.''

Di tempat lain, Observatorium melaporkan operasi penangkapan di pusat Damaskus. Pasukan Bashar Al Assad dilaporkan menembakkan artileri di lokasi Provinsi Damaskus, yang melukai beberapa orang.

Di Kabupaten Yabrud di utara ibukota, media pemerintah mengumumkan bahwa tentara telah menghancurkan fasilitas pabrik pembuat bom. Mereka mengklaim telah menewaskan teroris dari negara-negara Saudi, Tunisia, Libya dan Afghanistan.

Pemerintah Suriah dan media propemerintah menggunakan istilah 'teroris' untuk merujuk kepada semua orang yang terlibat dalam pemberontakan.

Data Observatorium mencatat kekerasan di seluruh negeri pada Jumat menewaskan 116 orang. Jumlah tersebut terdiri atas 47 pemberontak, 44 warga sipil dan 25 tentara.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement