REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Huawei Eropa Barat Tao Jingwen beranggapan, Uni Eropa telah menyalahkan persaingan perusahaan atas kegagalan produk milik sendiri.
Menurutnya, beberapa perusahaan Eropa telah menyalahkan perusahaan Cina atas kekalahan mereka. "Padahal kegagalan tersebut disebabkan oleh kemalasan mereka sendiri," tegas Tao. Sedangkan ZTE tidak memberikan keterangan.
Pekan lalu De Gucht mengungkapkan investigasi ditunda. Pada saat ini juga belum ada nama perusahaan yang akan diinvestigasi. Jeda tersebut dilakukan untuk memungkinkan negosiasi lanjut dengan Cina untuk menemukan sebuah resolusi.
De Gucht mengakui telah melakukan tiga kali negosiasi. Namun hasilnya nihil. Ia menilai akan lebih baik jika dua rekan dagang ini menghasilkan sebuah solusi damai pada sektor yang strategis dan krusial tersebut.
Cina menanggapi pernyataan ini dengan ancaman balasan. Pembuat alat telekomunikasi Eropa tidak melakukan pengaduan karena takut akan pembalasan Cina.
Cina mengekspor peralatan jaringan, BTS, dan koneksi yang digunakan bagi provider telekomunikasi untuk pengiriman pesan suara dan data senilai lebih dari 1 miliar euro setiap tahunnya. Nilai ini hampir seperempat dari pasar Eropa.