Ahad 19 May 2013 16:12 WIB

Pengamat: Aneh Kalau Hanya Aiptu Labora yang Terlibat

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Aiptu Labora Sitorus
Foto: Antara
Aiptu Labora Sitorus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aggota polisi superkaya berpangkat Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Labora Sitorus yang belakangan hangat dibicarakan akhirnya diciduk oleh penyidik Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri Sabtu (18/5).

 

Penangkapannya ini dilakukan terkait penetapan status tersangka kepada polisi yang bertugas di Polres Raja Ampat, Papua ini.

Kini, publik menunggu hasil seperti apa bentuk penanganan kasus Labora yang dilakukan oleh Polri. Pasalnya, Labora yang diketahui memiliki bisnis illegal di bidang perminyakan dan perhutanan dicurigai bukan pemain tunggal dari kepolisian.

 “Aneh kalau bisnis illegalnya selama beberapa tahun terakhir ini tidak diketahui oleh teman-temannya sesama polisi,” kata pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar kepada Republika, Ahad (19/5).

Bambang bahkan mencurigai bisnis haram Labora mendapat dukungan dari atasannya sesama Polri. Pasalnya, bisnis yang dijalankan oleh Labora bukanlah praktik sembarangan. Menurut dia, penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan penjualan kayu illegal tentu perlu organisasi bisnis yang tak main-main.

Oleh sebab itu, ujarnya, kepolisian harus melakukan tindakan tegas.  “Tidak menutup kemungkinan ada patron (atasan) yang ikut bermain. Kalau terbukti iya, harus diungkap dan umumkan ke publik siapa pejabat polisi itu,” kata dia.

Sebelumnya, LS dilaporkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada Selasa (14/5) karena dana yang tersimpan di rekeningnya dinilai tak wajar. Diketahui ia memiliki saldo dengan nilai uang mencapai Rp 900 miliar.

 Selain itu, PPATK juga mencatat, selama lima tahun terakhir rekening atas  nama LS telah mencetak perputaran transaksi yang sangat fantastis. Dari tahun 2007-2012, diketahui rekening LS telah terlibat transaksi hingga menembus angka Rp 1,5 triliun.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement