REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim menanggapi kasus bunuh diri yang menimpa Fanny Wijaya (16 tahun).
Musliar yang juga bertindak sebagai Plt Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemendikbud ini mengatakan perkara bunuh diri sebaiknya jangan dihubungkan dengan sekolah. Para pelajar justru harus diberi dorongan agar tidak melakukan bunuh diri.
"Kalau anak itu stres karena memikirkan biaya sekolah mestinya tidak mungkin terjadi. Karena biaya sekolah dari SD sampai SMP tidak dipungut bayaran," kata Musliar di Jakarta, Ahad (19/5).
Bantuan bagi siswa miskin tersebut seharusnya sudah disosialisasikan ke semua orang. Menurut Musliar, ini menjadi upaya sebagian orang untuk mendiskreditkan Ujian Nasional (UN). Ia meyakni para siswa yang mengerjakan UN dengan sungguh-sungguh dan sebaik mungkin pasti akan lulus ujian.
Sebagaimana ramai diberitakan seorang siswi SMP PGRI Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat Fanny Wijaya memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Menurut keluarga, Fanny nekat bunuh diri lantaran bingung memikirkan biaya melanjutkan sekolahnya. Apalagi adiknya, Voni juga baru saja melaksanakan UN SD. Fanny stres karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu.