Senin 20 May 2013 13:01 WIB

Satu Jenazah Terduga Teroris Diserahkan ke Keluarga

Boy Rafli Amar
Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satu jenazah terduga teroris yang teridentifikasi bernama Budi asal Jawa Barat (Jabar) telah dikembalikan kepada pihak keluarga pada Sabtu (18/5) oleh pihak Rumah Sakit Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta.

"Sampai hari ini satu dari tujuh jenazah terduga teroris yaitu Budi dari Jabar telah dikembalikan kepada keluarga pada hari Sabtu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin.

Sedangkan empat jenazah dari tujuh jenazah terduga teroris baru empat data pembanding yang diterima oleh tim "Disaster Victim Identification" (DVI) , hanya tiga data pembanding yang cocok sedangkan satu data pembanding tidak cocok termasuk Abu Roban, kata Brigjen Boy.

"Jenazah Abu Roban data pembandingnya tidak cocok, makanya masih diupayakan mencari sampel pembanding dari keluarganya lagi," kata Boy.

Jumlah teroris yang ditangkap dalam keadaan hidup sebanyak 27 orang, sedangkan yang tewas tertembak sebanyak tujuh orang, katanya. Tujuh orang yang tewas tersebut adalah Abu Roban, Bastari, Toni, Bayu alias Ucup, Budi alias Angga, Junet alias Encek dan Sarame.

Para terduga teroris yang ditangkap di Jakarta dalam keadaan hidup yakni Faisal alias Boim, Endang, Agung, Agus Widharto dan Iman. Sedangkan yang ditangkap di Kendal yakni Puryanto dan Iwan, katanya.

Terduga teroris yang ditangkap di Kebumen yakni Farel, Wagiono, Slamet dan Budi. Kemudian terduga teroris yang ditangkap di Bandung yakni William Maksum alias Acum alias Dadan dan Haris Fauzi alias Jablud.

Kelompok tersebut merupakan sisa kelompok Abu Omar dan Autad Rawa. Pengakuan sementara, yaitu mereka melakukan pencarian dana untuk mendukung Mujahidin Indonesia Timur di Poso Pimpinan Autat Rawa dan Santoso.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement