Senin 20 May 2013 13:21 WIB

Fidel Ramos: Saya Ingin Lahir di Indonesia

Rep: Yeyen Rostiyani/ Red: Citra Listya Rini
Fidel Ramos
Foto: antarafoto
Fidel Ramos

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Mantan presiden Filipina, Fidel Ramos, menyinggung konsep keamanan nasional dalam pembukaan konferensi internasional kedua Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI) pada Senin (20/5). Tak hanya masalah serius, humor sesekali menyelip saat ia menyampaikan pidatonya. 

"Sayang saya lahir di Filipina. Seandainya saja bisa memilih, saya mungkin memilih lahir di Indonesia khususnya Makassar," kata Ramos seraya memuji Makassar sebagai kota global dengan sejumlah kelebihan.

"Konsep keamanan nasional secara tradisional adalah melindungi kedaulatan negara dan integritas wilayah. Namun, sekarang unsurnya ditambah keamanan manusian, kesejahteraan rakyat, dan perdamaian," ujar Ramos. 

Bahkan konsep keamanan itu ada tambahan lainnya yaitu menghormati penegakan hukum, hak asasi manusia dan unsur kemanusiaan. 

CAPDI, menurut Ramos, memiliki karakter unik. Forum ini mpertemukan unsur formal dan informal dari berbagai pemangku kepentingan, antara lain untuk mencapai perdamaian dan harmoni. 

Salah satu masalah yang dihadapi dunia saat ini adalah kelangkaan pangan. "Jadi, saat Anda makan siang, habiskanlah. Ingat, saat ini ada banyak orang lain yang kelaparan. Jika Anda minum, habiskan karena pada saat yang sama ada banyak orang yang sekarat karena mereka tidak memiliki akses air bersih," kata Ramos.

Dalam kesempatan itu, Ramos tak segan-segan mengeluarkan sisi humornya. Ia menceritakan tradisi bersalam di Filipina, lalu memperagakannya dengan panelis lain. Tawa pun kerap bergema dalam acara yang dihadiri utusan dari belasan negara. Ini.  

"Tak hanya salaman, kami juga biasa berpelukan," katanya yang kembali mempraktikkannya dengan Senator Pakistan, Mushahid Hussain Sayed. 

Ramos bahkan melemparkan naskah pidatonya. "Buat apa naskah ini? Anda pahan informasi, Anda kan bisa mengunggahnya di situs CAPDI," katanya disambut tawa hadirin. 

Acara CAPDI ini berlangsung 19-21 Mei dan diharapkan akan mengeluarkan Deklarasi Makassar menitik beratkan pada pembahasan perdamaian, rekonsiliasi, dan perubahan iklim. Agenda lainnya adalah memilih ketua CAPDI yang baru. Saat ini jabatan tersebut dipegang oleh mantan wakil presiden Jusuf Kalla.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement