REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengemukakan bentrok antarwarga di Kabupaten Sigi pada Ahad (19/5), dipicu oleh sengketa masalah tapal batas antara dua desa.
Longki Djanggola di Palu, Senin (20/5), mengatakan masalah tapal batas kedua desa seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan tanpa harus melalui kekerasan.
Dia juga mengatakan pemerintah setempat yang bertugas menyelesaikan masalah tapal batas. "Sebaiknya warga mempercayakan kepada pemerintah agar tidak timbul masalah," kata Longki.
Bentrok yang terjadi pada Ahad itu melibatkan ratusan warga dari Desa Pesaku dan Desa Sidondo II di Kecamatan Dolo Barat. Bentrok itu menyebabkan 24 rumah warga dan dua sepeda motor hangus dibakar massa.
Saat itu puluhan aparat kepolisian sudah berada di lokasi kejadian tetapi tidak bisa berbuat banyak karena jumlahnya kalah banyak dibanding massa yang terlibat bentrok. Bahkan sejumlah polisi juga terluka terkena lemparan batu dari warga karena mencoba menghentikan bentrok.
Bentrok antarwarga itu sebelumnya telah terjadi beberapa sebelumnya namun pemerintah setempat berhasil menenangkan warga. Gubernur Longki juga berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi untuk melakukan bentrok.
"Tidak ada gunanya berkelahi. Kalau ada permasalahan selesaikan secara kekeluargaan dengan pemerintah setempat," katanya.