Senin 20 May 2013 20:23 WIB

Alhamdulillah, Produsen Makanan di Balkan Beralih ke Produk Halal

makanan halal
Foto: republika.co.id
makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO  -- Produsen di kawasan Balkan mulai memroduksi makanan halal dengan sasaran pasar di negara Muslim dan Barat, karena kebutuhan akan produk seperti itu berkembang secara tetap.

Upaya itu dilakukan para produsen di kawasan Balkan sebagai jalan keluar untuk mengatasi krisis ekonomi.

"Pasar produk halal berjumlah lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia," kata Amel Kovacevic, salah seorang penyelenggara "Halal Food Fair" di Sarajevo pada Senin.

Acara tiga hari  yang sejak dibuka pada Rabu itu merupakan kegiatan pertama di kawasan Balkan dan 30 produsen dari kawasan tersebut berperan serta.

Mereka memromosikan produk daging, keju, kue kering, permen, kosmetik dan minyak halal. Kovacevic mengatakan Balkan terletak di wilayah Laut Tengah yang memungkinkannya menyasar pasar negara-negara Muslim dan Barat.

"Dalam krisis ekonomi dan finansial banyak perusahaan terkena dampaknya dan harus mencari laba demi mempertahankan keberlangsungannya," katanya.

"Faktanya bahwa kami berada di wilayah tengah antara Timur dan Barat. Kami punya lahan dan udara bersih dan angkatan kerja yang tak mahal. Inilah peluang bagi pengembangan ekonomi kawasan ini," kata Kovacevic.

Menurut Forum Halal Dunia, pada 2009 pasar makanan halal global ditaksir senilai 635 miliar dolar AS (490 miliar euro). "Makanan halal jangan dipandang sebagai sesuatu yang segera mempercepat produksi dan raihan laba tumbuh dalam sehari," kata Asim Bajraktarevic, yang bertanggung jawab atas produksi di pabrik daging proses kepada AFP.

Dikatakannya, inilah cara memperbaiki kualitas produk dan menciptakan peluang untuk tumbuh ketika kita memasuki pasar luar negeri. Pabrik Brajlovic, dekat Sarajevo, ibu kota Bosnia Herzegovina, dengan kapasitas produksi 15 ton per hari memperoleh sertifikat halal tiga bulan lalu.

Pabrik itu termasuk di antara 150 produser makanan halal di kawasan Balkan yang memutuskan untuk memproduksi lebih 2.000 produknya dengan menerapkan norma berdasarkan hukum Islam itu.

Jumlah perusahaan yang memperoleh sertifikat halal di Balkan dan produk mereka tumbuh antara 30 dan 40 persen per tahun sementara penghasilan mereka saat ini diperkirakan senilai 550 juta euro (708 dolar AS), kata Amir Sakic, kepala satu badan untuk sertifikasi hala di Sarajevo.

Lembaga Sakic didirikan pada 2006 dengan bantuan komunitas Islam setempat di Bosnia. Mayoritas penduduk di negara itu Muslim sedangkan lainnya Kristen Orthodoks dan Katolik.

Muslim berjumlah sekitar 40 persen dari 3,8 juta penduduk Bosnia. Sebagian besar di antara merka tidak mencari produk berlabel halal. Juga daya belinya relatif rendah dan para produser regional memberikan perhatian pada wilayah lain.

Sejumlah besar perusahaan yang mengajukan sertefikat halal berasal dari Krosia, Serbia, Montenegro dan Makedonia, negara-negara tetangga Bosnia yang mayoritas penduduknya Kristen Ortodoks dan Katolik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement