Senin 20 May 2013 21:57 WIB

Apindo Optimistis dengan Menkeu Baru

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Chatib Basri
Foto: ANTARA
Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meyakini kemampuan menteri keuangan Indonesia yang baru, Chatib Basri dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Ketua umum Apindo, Sofjan Wanandi, melihat Chatib sebagai sosok pria yang masih berusia muda, dan mampu beradaptasi menjalankan tugas-tugasnya dengan baik dalam jangka waktu satu sampai dua bulan.

“Asal dia bekerja sama dengan tim yaitu pemerintah dan menteri-menteri yang lain,” ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (20/5).

Dia menegaskan, tugas yang harus dilakukan Chatib seperti menyesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) dalam waktu singkat, sehingga dia harus bekerja sama dengan partai politik.

“Masalahnya Chatib bukan kader partai politik, jadi dia harus belajar dengan cepat untuk bekerja sama dengan menteri-menteri untuk APBNP,” ucapnya.

Sofjan menambahkan, Chatib juga harus mampu membujuk presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menaikkan harga BBM untuk menyelamatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Itu tugasnya untuk meyakinkan SBY untuk menaikkan harga BBM dan (anggaran itu) untuk pembangunan daripada untuk subsidi BBM,” tuturnya.

Sedangkan dalam urusan intern Kemenkeu, lanjutnya, Chatib harus bekerja sama dengan 10 departemen di Kementerian Keuangan mengenai kebijakan pajak dan bea cukai agar sesuai yang diinginkan.

“Jadi tidak muncul penjahat-penjahat pajak seperti Gayus Tambunan,” tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement