REPUBLIKA.CO.ID, MIANGAS -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil menjadikan pelanggan listrik di pulau Miagas, sebagai pelanggan listrik pintar. Listrik pintar atau listrik prabayar kini telah digunakan 100 persen di pulau terdepan yang ada di bagian timur palig utara Indonesia.
PLN wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo, memiliki pelanggan sekitar 200 orang di Pulau Miangas. Atas pencapaian ini tersebut, Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan MURI ke 5.973 kepada PLN selaku inisiator dan pelaksana dalam mewujudkan listrik pintar di pulau terdepan.
Selain penggunaan listrik pintar, rekor MURI juga diberikan untuk pengoperasian pembangkit hybrid. Selain PLN, MURI juga memberikan penghargaan yang sama kepada Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sirundajang dan Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud, Costantine Ganggali yang telah membantu PLN dalam mewujudkan pembangunan kelistrikan di Miangas.
Direktur PLN (Operasi Indonesia Timur), Vickner Sinaga, mengatakan, penggunaan pembangkit Hybrid dan juga 100 persen penggunaan listrik pintar di Miangas adalah bentuk perwujudan dari Komitmen PLN yang bertugas dan memiliki tanggungjawab mendukung Pemerintah melakukan pembangunan di sektor ketenagalistrikan. ''PLN memilki tanggungjawab untuk ikut mendorong pembangunan di seluruh Indonesia, terutama di sektor kelistrikan, termasuk di pulau Miangas yang menjadi pintu terdepan dan wajah Indonesia di sisi paling utara yang berbatasan langsung dengan Philipina,'' ujar Vickner Sinaga, di Miangas, Senin (20/5).
Di Pulau berpenduduk 678 jiwa ini, penerangan listriknya diperipoleh dari tiga pembangkit listrik. Yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang berkapasitas 85 kilo Watt peak (kWp), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) berkapasitas 40 kilo Watt (kW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 2x40 kilo Watt (kW).
''Ini menjadikan Pulau Miangas, sebagai pulau pertama di Indonesia yang mengoperasikan pembangkit secara hybrid,'' ujarnya.
Pieter Lupa (43 tahun), salah satu warga pulau Miangas yang telah menggunakan layanan listrik pintar sejak Nopember 2012 mengatakan, setelah menggunakan listrik pintar, dia lebih dapat mengendalikan penggunaan listriknya. '' Saya dan keluarga menjadi lebih hemat dan dapat mengendalikan keuangan keluarga kami dalam penggunaan biaya listrik,'' ujar Pieter.
Dengan beroperasinya tiga pembangkit listrik di pulau ini, masyarakat tidak terlalu khawatir mengoperasikan alat-alat yang menggunakan listrik. Apalagi, beban puncak penggunaan listrik di Miangas adalah 45 kilo Watt.
Sebagian besar rumah terlihat memiliki perangkat elektronika, seperti kulkas, televisi, radio, kipas angin dan lainnya. Meskipun beberapa warga mengatakan, kadangkala juga saat malam hari, listrik tiba-tiba padam sekitar pukul 12 malam hingga pagi.