REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Sedikitnya empat orang tewas dan beberapa lain cedera dalam bentrokan antara polisi militer dan pemberontak di Republik Afrika Tengah pada akhir pekan. Demikia kata seorang pejabat pada Senin waktu setempat.
Pejabat polisi militer yang tidak bersedia disebutkan namanya itu mengatakan bentrokan meletus di kota Bimbo, Minggu, setelah anggota-anggota koalisi pemberontak Seleka mencuri dan menyembunyikan sejumlah kendaraan.
Ia menyatakan polisi militer berusaha mendapatkan lagi kendaraan-kendaraan itu, namun tersangka pencuri melawan. Salah satu dari mereka ditembak mati oleh aparat.
Dalam serangan balasan, salah satu pemberontak melepaskan tembakan ke arah seorang anggota polisi militer yang menewaskan aparat itu.
Bentrokan terjadi kemudian dan mengakibatkan satu pemberontak dan seorang warga sipil tewas. Beberapa orang cedera termasuk seorang anak perempuan yang dirawat di rumah sakit setelah tertembak bahunya.
Pejabat itu mengatakan pasukan penjaga perdamaian multinasional FOMAC campur tangan dengan bantuan pasukan Prancis dan memulihkan ketenangan di kota itu.
Koalisi pemberontak Seleka merebut kekuasaan di Republik Afrika Tengah dalam kudeta menggulingkan Presiden Francois Bozize usai perjanjian perdamaian gagal. Seleka yang berarti 'aliansi' itu menandatangani sebuah pakta perdamaian dengan pemerintah Presiden Francois Bozize di ibu kota Gabon, Libreville, pada 11 Januari.