Selasa 21 May 2013 15:36 WIB

JK Kembali Pimpin CAPDI

Rep: Yeyen Rostiyani/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Centris Asia Pacific Democrats International (CAPDI) Jusuf Kalla didampingi mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, memberi salam dalam pertemuan CAPDI di Phnom Penh, 2011. (file photo)
Foto: Antara/Saptono
Ketua Centris Asia Pacific Democrats International (CAPDI) Jusuf Kalla didampingi mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, memberi salam dalam pertemuan CAPDI di Phnom Penh, 2011. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) kembali terpilih untuk memimpin Centrist Asia Pasific Democrats International (CAPDI) dalam penutupan konferensi internasional ke-2, Selasa (21/5). 

"Beliau akan memimpin untuk empat tahun ke depan," kata Presiden Majelis CAPDI, Makarim Wibisono. 

"Kami melihat ada banyak tantangan ke depan, maka struktur organisasi diperkuat dan ada beberapa jabatan baru serta riset akan lebih dikembangkan."

Sementara mantan ketua parlemen Filipina Jose de Venencia mengatakan, "Kami ingin melihat seorang pemimpin politis yang juga memahami ekonomi dan paham strategi ekonomi. Memiliki semangat sebagai pencipta perdamaian. CAPDI melihat sosok itu pada pada diri JK."

Hal senada disampaikan Wakil PM Kamboja, Sok An. "Putra makassar ini sangat kami hargai," katanya mengacu pada JK.

Senator Pakistan, Mushahid Hussain Sayed menambahkan, "Kami melihatnya dari rekam jejak, pengalaman, dan keahlian beliau saat menjadi wakil presiden dan model rekonsiliasi dalam kasus Aceh, model rekonsiliasi, dan upaya global dalam kasus Palestina dan Myanmar."

Rapat pleno juga menunjuk tiga universitas di Indonesia sebagai lembaga developing cooperation untuk CAPDI di kawasan Asia Pasifik. Yaitu, Universitas Indonesia, Universitas Hasanudin, dan Universitas Paramadina. Ketiganya ditunjuk sebagai pusat riset dan pengembangan, sekaligus lembaga pemikir untuk mencapai tujuan CAPDI. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement