REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tiga-belas orang telah dikonfirmasi tewas dan 20 orang lagi hilang, setelah ledakan terjadi di satu pabrik pembuat peledak di Porvinsi Shandong, Cina Timur, Senin pagi (20/5), kata beberapa sumber di markas pertolongan pada Selasa.
Ledakan tersebut, yang terjadi pada pukul 10.45 waktu setempat di dalam gudang berlantai tiga pabrik milik Poly Explosives (JInan) Co., Ltd. di Kotapraja Caofan, Kota Zhangqiu, juga melukai 19 orang.
Korban cedera kini dirawat di tiga rumah sakit di Kota Zhangqiu dan Jinan, Ibu Kota Provinsi Shandong, kata markas itu.
Hingga Selasa sore, upaya pencarian orang yang hilang masih berlangsung dan petugas pertolongan telah mulai membersihkan tempat tersebut, demikian laporan Xinhua, Selasa malam.
Polisi juga telah melakukan pemeriksaan DNA untuk membantu pemeriksaan jumlah korban jiwa, kata Liu Xinyun, Direktur Biro Keamanan Masyarakat Kotapraja Jinan.
Dengan sejarah 55 tahun, Poly Explosives (Jinan) Cp., Ltd., yang kini dimiliki oleh China Poly Group Corporation --milik pemerintah, adalah pabrik profesional bahan peledak sipil.
Pabrik perusahaan itu, yang mencakup wilayah seluasa 66 hektare, di Caofan adalah pangkalan pabrik baru dengan produksi tahunan sedikitnya 30.000 ton peledak, kata jejaring resmi perusahaan tersebut.