REPUBLIKA.CO.ID, OKLAHOMA -- Dari 91 orang yang dikhawatirkan tewas akibat badai tornado di Oklahoma, ada sekitar 20 orang tergolong masih anak-anak. Tornado selebar dua mil itu mengoyak kota di pinggiran Oklahoma dan menjebak korban di dalam reruntuhan di satu sekolah dasar dan sekolah lain.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan bencana besar di kawasan Oklahoma dan meminta bantuan pusat menyediakan perlengkapan dan makanan serta upaya Moore menanggulangi serangan tornado mematikan setelah yang terjadi pada dua tahun lalu di Jolin, Missouri.
Petugas darurat berjuang mati-matian untuk mencari korban di antara reruntuhan sekolah dasar Plaza Towers yang dihantam langsung tornado pada Senin (20/5) siang, kata letnan gubernur Oklahoma Tood Lamb kepada CNN.
Halaman Facebook sekolah itu kebanjiran ucapan duka cita dengan pesan dari seluruh penjuru negeri. Sekolah lain, rumah-rumah, dan sebuah rumah sakit juga rata dengan tanah, sehingga sekitar 50 ribu jiwa penduduk tertahan di tempat bencana dan juga kehilangan korban jiwa.
Petugas pemeriksa kesehatan Oklahoma mengatakan telah menemukan 20 korban anak-anak di antara 91 korban jiwa. Kantor tersebut telah memastikan 51 jasad korban dan petugas darurat segera mengangkat sekitar 40 jenazah lain dari reruntuhan. Sedikitnya, 60 dari 240 korban luka adalah anak-anak, rumah sakit setempat mengabarkan.
Petugas penyelamat berusaha melakukan penggalian pada reruntuhan pada Selasa (21/5) dinihari, ketika badai yang berbahaya masih mengancam di beberapa dataran di selatan. Cuaca buruk diramalkan akan terjadi sepanjang malam dari arah Great Lakes selatan menuju Texas.