Selasa 21 May 2013 20:58 WIB

Hizbullah Lebanon Kirim Petempur Bantu Pasukan Assad

Militan Suriah
Foto: Press TV
Militan Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Puluhan orang, sebagian besar petempur, tewas dalam pertempuran yang terjadi di kota Qusayr, Suriah, Ahad. Demikian kata satu kelompok pemantau, Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah, pada Selasa.

Sementara, Hizbullah mengirim satu kelompok baru petempur elite ke pangkalan pemberontak Suriah. Mereka dikirim untuk membantu pasukan Presiden Bashar Al Assad menumpas kaum pemberontak tersebut.

"Setidaknya 31 petempur Hizbullah serta 68 petempur pemberontak Suriah tewas sejak Ahad. Enam di antara mereka tidak dapat diidentifikasikan," sebut laporan Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah.

Sembilan tentara Presiden Suriah, Bashar al-Assad, juga tewas dalam pertempuran itu. Mereka tewas bersama dengan tiga petempur paramiliter Hizbullah.

"Jelas Hizbullah memimpin serangan itu," kata Direktur Observatorium, Ramil Abdel Tahman. ''Empat warga sipil, tiga dari mereka wanita, juga tewas.''

Stasiun televisi Hizbullah menayangkan gambar yang menunjukkan ratusan orang menghadiri pemakaman lima anggotanya yang tewas dalam melaksanakan 'tugas suci'. Televisi itu tidak secara khusus menyebut di mana mereka tewas.

Sumber yang dekat dengan Hizbullah mengemukakan kepada AFP bahwa para petempur kelompok Lebanon itu tewas akibat ledakan bom yang ditanam pemberontak Suriah yang berusaha menggulingkan pemerintah Bashar.

Sumber itu juga mengatakan Hizbullah mengirim para petempur ke Qusayr untuk berperang membantu pasukan Bashar. Hizbullah mengirim pasukan elit baru ke Qusayr.

''Mereka menangkap banyak pemberontak termasuk yang bukan warga Suriah,'' kata sumber itu yang tidak bersedia namanya disebutkan.

Sementara itu, Abdel Rahman menyebut perlawanan pemberontak Suriah di Qusayr berlangsung sengit.

"Pemberontak melakukan perlawanan seru, menolak meninggalkan para warga sipil," katanya. "Tetapi, Hizbullah dan tentara yang setia pada Bashar melancarkan satu serangan gencar."

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement