REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menjual obligasi atau surat utang negara (SUN) sebesar Rp 9,35 triliun melalui lelang pada Selasa (21/5) dengan penawaran yang masuk mencapai Rp 13,58 triliun.
Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Rabu (22/5) menyebutkan, penerbitan obligasi negara itu akan dilakukan pada 23 Mei 2013.
Jumlah dimenangkan sebesar Rp 9,35 triliun itu lebih besar dari jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 8 triliun. Penjualan obligasi negara itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2013.
Rincian jumlah Rp 9,35 triliun itu terdiri atas seri SPN12140507 sebesar Rp 1 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang untuk SUN ini sebesar 4,21 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 4,25 persen dan akan jatuh tempo 7 Mei 2014.
Penawaran yang masuk untuk SUN itu sebesar Rp 1,67 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 5,00 persen dan terendah 4,17 persen. Jumlah dimenangkan untuk seri FR0063 sebesar Rp 1,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,62 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 5,65 persen, tingkat kupon 5,63 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2023. Penawaran yang masuk untuk SUN itu sebesar Rp 2,59 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 5,70 persen dan terendah 5,58 persen.
Sementara jumlah dimenangkan untuk FR0064 sebesar Rp 2,60 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,27 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 6,29 persen, tingkat kupon 6,13 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2028. Penawaran yang masuk untuk SUN seri ini sebesar Rp3,90 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 6,40 persen dan terendah 6,20 persen.
Jumlah dimenangkan untuk FR0065 sebesar Rp 3,90 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,57 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 6,60 persen, tingkat kupon 6,63 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2033. Penawaran yang masuk untuk seri tersebut sebesar Rp 5,41 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 6,78 persen dan terendah 6,53 persen.