REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penurunan produksi minyak mentah dari 900 ribu barel per hari (bph) menjadi 840 ribu bph tidak menjadi masalah besar. Itu karena 900 ribu bph itu hanya estimasi, pada kenyataannya cuma bisa menghasilkan angka di bawah itu.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, angka 900 ribu barel per hari hanya estimasi. ''Kenyataannya produksi berbeda,'' kata dia di Hotel Trans, Bandung, Rabu (22/5).
Menurut Susilo, semaksimal apapun mengerahkan tenaga untuk meningkatkan produksi minyak hasilnya akan segitu saja. Angka 840 ribu bph merupakan hasil maksimal di lapangan.
Selain itu terdapat berbagai kendala dalam meningkatkan produksi minyak mentah. Di antaranya, pertama, kata Susilo, masalah investasi tak berjalan. Kedua, proses perizinan berbelit-belit. Ketiga, masalah tak adanya lahan.
Solusinya, lanjut dia, koordinasi antarkementerian berjalan efektif. Lalu, perizinan bisa dipercepat dan dipermudah.