Kamis 23 May 2013 05:01 WIB

Jokowi: Jangan Coba-Coba Hambat KJS

  Seorang warga Marunda, Jakarta Utara menunjukkan kartu Jakarta Sehat, yang diberikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Senin (12/11). (Adhi Wicaksono)
Seorang warga Marunda, Jakarta Utara menunjukkan kartu Jakarta Sehat, yang diberikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Senin (12/11). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Meski sejumlah rumah sakit di Jakarta dikabarkan mundur dari program Kartu Jakarta Sehat (KJS), hal itu tidak menyurutkan pendirian Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk meneruskan program KJS. Terlebih, program KJS telah terbukti sangat dibutuhkan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari lonjakan pasien rumah sakit maupun puskesmas yang melonjak hingga 70 persen. 

 

"Yang paling penting bagi saya, KJS sangat dibutuhkan masyarakat. Dan dengan cara apapun akan saya lakukan agar program KJS tetap berjalan. Karena masyarakat yang mengingkan pelayanan itu. Jadi, jangan coba-coba menghambatnya dengan cara apapun," tegas Jokowi, seperti dilansir situs beritajakarta.

Dikatakan Jokowi, program yang baru berjalan November 2012 itu memang masih perlu dibenahi. Sehingga bagi rumah sakit yang merasa memiliki masalah seharusnya dibicarakan terlebih dahulu. Terlebih, setiap rumah sakit memiliki tanggung jawab sosial. "Jadi jangan hanya gara-gara masalah yang berkaitan dengan untung dan rugi tahu-tahu mundur, mestinya bicarakan lebih dulu," ujarnya.

Menurutnya, ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah, bukan dengan mengundurkan diri. Ia pun meminta kepada rumah sakit untuk mendukung program unggulan Pemprov DKI Jakarta ini untuk melayani masyarakat. "Sistemnya ini sudah benar, tapi dukungan dari rumah sakit yang memang perlu dan harus dikejar," ucapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement