REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia penyelenggara Miss World 2013 tetap memastikan pagelaran ajang kontes kecantikan tetap berlangsung di Bali dan Sentul, Indonesia.
Kecaman pembatalan dan himbauan agar pagelaran Miss World menghindari kontes ini menjadi ajang pamer aurat terus berdatangan.
Imbauan tegas juga disampaikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Rabu (22/5). Dalam penyataan persnya kepada wartawan Rabu lalu, Joko Widodo mengatakan, ajang Miss World yang rencananya akan digelar di Indonesia, yakni di Bali, 4 - 15 September dan di Sentul, Bogor 28 September mendatang, harus tetap menjunjung budaya dan nilai spiritualitas masyarakat Indonesia.
Jokowi mengingatkan kepada penyelenggara ada baiknya konteks kecantikan dunia ini tidak mengumbar aurat, dan dapat dapat menyesuaikan konteks pelaksanaannya dengan budaya dan nilai spiritual masyarakat Indonesia.
"Semestinya itu (baca:Miss World) disesuaikan dengan adat dan budaya kita, lha wong dilaksanakan di tempat kita kok," ujar Jokowi kepada rekan wartawan.
Karenanya, Jokowi meminta dengan tegas agar tidak ada rangkaian acara pamer aurat seperti ajang berbikini seperti penyelenggaraan Miss World yang digelar pada tahun-tahun sebelumnya.
"Jaga berbudaya dan bersopan santunlah di Indonesia," katanya. Sebelumnya peringatan keras agar ajang Miss World 2013 yang digelar di Bali, Indonesia ini tidak menjadi kontes pamer aurat juga disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Pasalnya puncak acara Miss World akan diselenggarakan di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan pun meminta agar tidak ada sama sekali penampilan mengumbar aurat, tidak hanya berbikini.
"Kalau bisa sekalian ajak mereka pakai kebaya sebagai promosi pakaian nasional saja," ujar Aher ketika menerima Panitia Miss World 2013 di ruangannya, beberapa waktu yang lalu.