Kamis 23 May 2013 20:00 WIB

399 Warga Kota Sukabumi Terjangkit Penyakit Chikungunya

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat mencatat sejak Januari sampai Mei sudah 399 warga terjangkit penyakit chikungunya yang tersebar di 13 kelurahan di lima kecamatan.

"Paling banyak ditemukan kasus chikungunya ini di Kecamatan Cikole yang mencapai 185 kasus, namun dari sebanyak itu saat ini hanya beberapa saja yang masih mengeluh sakit sisanya sudah kembali sehat," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Sukabumi, Irma Agristina kepada Antara, Kamis (23/5).

Adapun data kasus penyebaran yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini antara lain di Kecamatan Cikole Sebanyak 185 orang, Citamiang 103 orang, Warudoyong 53 orang, Gunungpuyuh 48 orang dan Lembursitu 10 orang, semua pasien ini sudah mendapatkan pengobatan dari medis setempat.

Menurut Irma, tingginya jumlah warga yang tertular penyakit ini karena perubahan cuaca yang saat pancaroba ini nyamuk pembawa virus Alphavirus berkembang biak dan masyarakat kurang melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN.

"Sebenarnya penyakit ini tidak menyebabkan kematian kepada si pengidapnya, tetapi warga panik saat ada keluarganya yang terjangkit penyakit ini sebab gejalanya seperti panas tinggi, nyeri pada tulang terutama di seputar persendian sehingga si penderitanya tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Padahal penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya," tambahnya.

Lebih lanjut, jika dibandingkan dengan tahun lalu jumlah selama satu tahun di 2012 hanya mencapai 53 kasus, namun saat ini terjadi kenaikan jumlah kasus yang cukup signifikan padahal baru sampai akhir Mei. Maka dari itu, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ini pihaknya sudah melakukan berbagai program dan kegiatan seperti fogging atau pengasapan.

Selain itu, memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk membiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat dan PSN, karena melalui pengasapan hanya bisa membunuh nyamuk dewasa saja tetapi jentiknya masih hidup. Maka dari itu, warga harus membiasakan melaksanakan PSN dan bisa meminta serbuk abate secara gratis di puskesmas di wilayahnya masing-masing.

"Peran serta masyarakat dalam memberantas nyamuk ini perlu ditingkatkan, karena jika mengandalkan kami maka program peningkatan kesehatan akan terhambat. Selain itu ada tiga faktor penyebab penyakit ini seperti adanya nyamuk, orang sehat dan orang yang sakit," kata Irma.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement