Kamis 23 May 2013 23:46 WIB

Alasan Komding PSSI Ringankan Hukuman Pieter Rumaropen

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Mansyur Faqih
Pieter Rumaropen
Foto: acehfootball.com
Pieter Rumaropen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banding (Komding) PSSI meringankan hukuman pemain Persiwa Wamena Pieter Rumaropen. Sebelumnya, ia diganjar hukuman seumur hidup oleh Komisi Disiplin PSSI. Namun, oleh Komding, hukuman itu diubah menjadi hanya satu tahun. 

Ketua Komding, Muhammad Muhdar menjelaskan, ada banyak pertimbangan sehingga Komding meringankan sanksi Rumaropen. Pertama, Komding menilai sanksi seumur hidup yang sebelumnya dijatuhkan Komdis, di luar kemampuan Rumaropen.

Alasannya, Rumaropen merupakan tulang punggung keluarga. Sedangkan sepak bola merupakan mata pencaharian utama sang pemain. 

Selain itu, dengan mempertimbangkan umur Rumaropen yang menuju 30 tahun, hukuman satu tahun kepada sang pemain sudah sangat berat. Dipastika mampu memberikan efek jera kepada Rumaropen atau pemain lain. "Dia juga sudah berada di pengujung karier dengan usianya saat ini (29 tahun)," ujarnya.  

Muhdar menolak disebut tidak tegas lantaran mengeluarkan keputusan yang angat jauh dengan apa yang ditetapkan Komdis. Menurutnya, ini adalah keputusan yang tepat.

Tak hanya itu, Muhdar mengatakan, untuk menjaga profesionalitas dan sportivitas suatu pertandingan bukan hanya dengan memberikan sanksi kepada pemain yang melanggar aturan. Melainkan melakukan perbaikan dari hulu ke hilir. 

"Misalnya memperbaiki kinerja wasit dan perangkat pertandingan lainnya," lugas dia.  

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement