REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK--Presiden Dewan Islam Pusat Thailand (CICOT), HE Azis Phitakkompul, berharap kerja sama dengan negara sahabat di bidang keagamaan bisa terus berjalan. Dia menyebut beberapa negara, antara lain Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Saat kemarin (23/5) di Bangkok ditanya tentang rencana kerja sama pengiriman dai Indonesia untuk diterjunkan ke wilayah selatan Thailand, Azis mengaku belum tahu. Ia tak memasalahkan jika hal itu untuk kebaikan bersama.
Hal serupa disampaikan oleh Sekjen CICOT, Salman Pithak-ubon. "Saya tidak tahu tapi percaya hal itu untuk kebaikan sehingga perlu segera dijalankan," kata Salman.
Sekjen CICOT menambahkan, bisa jadi rencana itu baru berjalan antara pemerintah Thailand dan Indonesia. Karena itu, tuturnya, informasi tersebut belum sampai ke ke bawah.
Saat bertemu dengan para pengurus majelis agama Islam berbagai negara beberapa waktu lalu, ujar Salman, persoalan tersebut belum muncul dan disinggung.
Sementara itu Azis menjelaskan CICOT dan Majelis Ulama Indonesia terus berupaya meningkatkan kerja sama. Baru-baru ini, CICOT mengadakan kerja sama dengan Indonesia dalam bidang proses sertifikasi halal.
Di samping itu, kerja sama pengiriman siswa untuk belajar ke Indonesia juga terus berjalan. Jumlahnya kian meningkat meski dia tak menyebut angkanya.
Hingga saat ini jumlah populasi Muslim di Thailand berkisar antara 8-9 juta orang dari dari total 60 juta lebih penduduk.