REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mengantisipasi ancaman gangguan keamanan pada tahapan inti pemilihan umum kepala daerah (pemilukada), jajaran Polda Jawa Tengah 'mempertebal' personel pengamanan di dua daerah yang pada waktu bersamaan juga menggelar hajat pemilukada.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek S Triwidodo mengatakan, untuk menjaga situasi yang tetap kondusif di wilayah Jawa Tengah pihaknya menerjunkan kekuatan 23.600 lebih anggotanya. Kekuatan ini masih didukung kekuatan unsur TNI yang mencapai 7 ribu personel serta unsur linmas.
Dalam pengamanan ini, jelas Didiek, pihaknya tidak ada satupun daerah di wilayah hukum Polda Jawa Tengah yang mendapatkan perhatian khusus. Semua daerah dianggap memiliki potensi gangguan yang sama dan mendapatkan dukungan kekuatan pasukan yang sama.
Hanya saja ada 'penebalan' jumlah personel pengamanan di Kudus dan Temanggung. "Karena pada saat yang bersamaan, kedua daerah ini juga melaksanakan hajat pemilukada," jelas kapolda usai Gelar Pasukan dan Apel Pergeseran Personel Pengamanan Pilgub Jawa Tengah ke TPS, di lapangan Pancasila, Semarang, Jumat (24/5).
Dengan adanya pergeseran ini, maka seluruh personil yang dilibatkan dalam pengamanan segera akan didistribusikan hingga ke tingkat desa yang ada di Jawa Tengah, guna mengawal jalannya proses demokrasi.
Kepada para personel Polda Jawa Tengah yang akan melaksanakan Operasi Mantap Praja Candi 2013 ini, Kapolda juga berpesan agar senantiasa memahami tugas pokok di lapangan tanpa harus mengganggu aktivitas masyarakat. Termasuk masyarakat yang akan melaksanakan perayaan hari besar agama.
Pihaknya juga menegaskan kewaspadaan terhadap gangguan serta ancaman keamanan lainnya seperti terorisme. "Tak lupa kepada masing- masing pasangan calon untuk ikut menjaga kondusifitas keamanan di semua wilayah di Jawa Tengah," kata Kapolda menegaskan.