REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU---Pemerintah Provinsi Riau melalui Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, kini terus mendorong kepala daerah kabupaten dan kota di provinsi kaya minyak itu untuk memberikan penghargaan bagi motivator atau penggerak KB Pria, dan peserta KB-Pria. "Dorongan tersebut diperlukan guna meningkatkan partisipasi pria untuk menyukseskan program KB ketika istri mereka mendapat masalah dalam ber-KB," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Endang Moeriati.
Ia mengatakan itu merujuk Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), yang telah memberikan penghargaan kepada Usman Keadilan (44) seorang petani karet yang dengan gigih terus secara mandiri berusaha membujuk kaum pria di daerahnya untuk ikut menjadi peserta KB-Pria aktif.
Atas usahanya yang dengan gigih yang terus setiap hari masuk desa keluar desa, telah mengantarkan yang bersangkutan sebagai peserta tingkat nasional dalam Lomba Duta KB Mandiri tahun 2013, dengan nominator lainnya asal Jabar dan Bali. Sedangkan usahanya itu telah dimulai Usman sejak tahun 2010.
Sejak tahun 2010, kata Endang, hingga kini sudah tercatat sebanyak 200 pria yang berhasil dia bujuk menggunakan alat kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) disebut juga dengan vasektomi itu.
Bahkan atas keberhasilannya itu Usman Keadilan kini telah menjadi pegawai honor daerah yang juga dibekali dengan sebuah kendaraan roda dua oleh Bupati Kuansing untuk mendukung kinerjanya dalam menyuluh KB bagi kaum pria di daerah.
"Karena selama ini dia memberikan penyuluhan secara mandiri, maka pantas Bupati Kuansing H Sukarmis memberikan satu unit sepeda motor bagi Usman, sehingga kegiatan penyuluhan MOP bisa merambah desa yang lebih jauh lagi," katanya.
Tekad bupati Kuansing itu, kata Endang lagi, patut ditiru oleh kepala daerah lainnya di Provinsi Riau, apalagi bupati terkait telah memberikan Rp100 ribu --sebagai pengganti uang transportasi-- bagi orang yang berhasil membawa seorang peserta KB MOP. Sedangkan untuk seorang pria yang bersedia menjadi peserta MOP justru diberikan Rp 500 ribu dan insentif tersebut berasal dari APBD Kabupaten Kuansing.
