REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan ada upaya festivalisasi kasus suap kuota impor sapi. Apalagi ketika kasus yang melibatkan mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) itu diarahkan kepada pembahasan wanita-wanita yang terkait dengannya.
"Terlalu banyak pihak yang tidak terlibat, yang kemudian dijadikan sebagai tontonan. Maksudnya perempuan-perempuan itu. Ini yang disebut sebagai festivalisasi," kata Anis saat menghadiri Election Update PKS di Jakarta, Jumat (24/5).
Menurutnya, publik yang setiap hari disodorkan kabar-kabar terbaru seputar wanita yang dikaitkan dengan kasus hukum LHI lama-lama pasti bisa menilai. Ada kriminalisasi terhadap penegakan hukum dalam kasus yang melibatkan beberapa orang dekat LHI.
"Ada sifat berlebih-lebihan dalam cara mereke men-treat PKS, yang berbeda sama sekali dengan kasus lainnya. Mereka siapa, tafsirkan saja sendiri," ujar Anis.
Mantan Wakil Ketua DPR ini menambahkan jika upaya pelemahan PKS secara institusi itu terus dilakukan, akan muncul kontradikitif tersendiri di tengah masyarakat. Publik akan mulai merasakan ada ketidakadilan terhadap PKS. Festivalisasi kasus hukum itu menurutnya justru akan meningkatkan simpati publik terhadap PKS.
"Jadi kami confidence sekali ini justru akan meningkatkan elektabilitas kami," kata Anis.