REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kordinator tim tanggap darurat PT Freeport Indonesia Mulyadi akhirnya pulang ke kediamannya setelah hampir tujuh hari berjibaku dengan longsoran Terowongan Big Gossan,Papua. Mulyadi bersama tim saling bahu membahu mengevakuasi korban longsoran itu.
Menurut Mulyadi, kecelakaan berupa runtuhan batuan yang menimpa area training Big Gossan di mil 74, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua merupakan yang terbesar dan tersulit selama hidupnya.
"Sejak bencana itu, saya beserta tim langsung menuju lokasi kejadian untuk membantu proses penyelamatan,’’ kata dia seperti dilansir laman resmi Kementeria Energi dan Sumber Daya Mineral, esdm.go.id, Jumat (24/5) .
Orang yang sudah 17 tahun berkarir di PT Freeport Indonesia ini bergabung dalam Emergency Response Group (ERG) sejak 2012. Dia mulai meluncur ke lokasi kecelakaan setelah alarm tanda bahaya berbunyi pada 07.30. Bebatuan menimpa sebanyak 38 orang yang sedang mengikuti pelatihan keselamatan.
Hingga hari Selasa tanggal 22 Mei pukul 22 malam, semua korban sudah ditemukan sebanyak 38 orang, 10 korban dalam keadaan cedera dan 28 orang meninggal dunia.
Mulyadi bersama timnya mendapatkan penghargaan sebagai tim emergency preparedness and response dari Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo.