REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perlu tidaknya pergi ke luar negeri untuk mempelajari alat utama sistem senjata (alutsista) bergantung pada kebutuhan yang ada.
“Pergi ke Eropa untuk melihat persenjataan di sana seperti tank dan pesawat tempur itu urusan Komisi I, mereka yang lebih tahu kebutuhannya,” kata anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PPP, Ahmad Yani, di Jakarta, Sabtu, (25/5).
Memang di Eropa, ujar Ahmad, persenjataan militernya canggih-canggih. "Itu yang harus dicontoh oleh Indonesia. Bukan malah membuat RUU Komcad,” ujarnya.
Di Eropa, kata Ahmad, pesawat tempurnya sangat modern. Nuklirnya juga canggih. “Ini semua yang harus dipelajari Indonesia sebagai bangsa yang cerdas untuk mengejar ketertinggalan di bidang persenjataan militer,” katanya.
Saat ini, ujar Ahmad, perang itu sudah tidak menggunakan senjata kuno, namun menggunakan senjata dengan teknologi canggih.
Jika RUU Komcad akan dibahas, kata Ahmad, dia akan menolaknya. Baginya lebih baik mendorong kemajuan persenjataan di dalam negeri.