REPUBLIKA.CO.ID, WOOLWICH--Keluarga Drummer Lee Rigby melakukan konferensi pers untuk memberikan penghormatan terakhir pada Jumat (24/5). Konferensi itu berlangsung dengan diiringi tangisan anggota keluarga Lee.
Istri Rigby, Rebecca, menyadari bahaya yang menyertai suaminya yang bekerja melayani negara. Suaminya telah bertugas di wilayah konflik termasuk Afghanistan.
''Kami tak menyangka kejadian ini terjadi di Inggris, tempat yang kami rasa aman,'' kata Ibu satu anak.itu.
Rebecca mengatakan ia akan selalu mencintai suaminya, Lee, dan bangga menjadi istrinya. ''Ia adalah laki-laki yang sayang pada keluarga, terlebih pada anak kami, Jack. Kami akan sangat merindukannya,'' kata Rebecca.
Ayah tiri Drummer Lee Rigby, Ian Rigby, berkata, ''Kami ingin mengatakan, selamat malam Lee. Istirahatlah dengan tenang, Prajurit. Kami menyayangimu dan akan sangat merindukanmu.''
Rigby juga mengatakan putra tirinya adalah lelaki yang sangat peduli dan sayang pada keluarga. Ia menjaga baik istri, anaknya, Jack, dan adik-adik perempuannya.
Drummer Lee Rigby (25) dibunuh di hadapan puluhan orang dekat barak Woolwich, Rabu (22/5) siang.
Sesaat setelah kejadian, pelaku pembunuhan, Michael Adebolajo, terekam oleh orang yang melintas. Adebolajo mengatakan ialah pelaku penyerangan itu. Ia melakukannya karena tentara Inggris membunuh ummat Islam setiap hari.
Polisi bersenjata tiba di lokasi dan menembak dua pelaku, Michael Adebolajo dan Michael Adebowale. Keduanya kini masih dirawat di rumah sakit.