Sabtu 25 May 2013 21:49 WIB

Komcad Diklaim Bakal Menguntungkan Negara

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Dewi Mardiani
Alutsista (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Alutsista (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengeklaim pembentukan komponen cadangan (komcad) bakal memberikan keuntungan bagi sistem pertahanan RI ke depan. Dengan adanya komcad, kekuatan pengganda untuk komponen utama (TNI) yang dihasilkan jauh lebih besar dari yang ada sekarang.

“Biaya yang dikeluarkan negara untuk operasioanal aparat militer pun akan lebih murah,” kata Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan, Mayjen Hartind Asrin, saat dihubungi, Sabtu (25/5). Menurutnya, total biaya pendidikan, latihan, dan kompensasi untuk para anggota komcad nantinya tidak semahal total biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk komponen utama saat ini.

Jika UU Komcad diterapkan, kata dia, negara bisa menghemat anggaran belanja TNI hingga 75 persen. Ia berpendapat, pembentukan Komcad sama pentingnya dengan program pengadaan dan modernisasi alutsista TNI. “Begitu pula halnya dengan peningkatan kesejahteraan prajurit,” imbuhnya.

Untuk itu, jelas Hartind lagi, pemerintah sampai hari ini terus membangun modernisasi alutsista dan kesejahteraan prajurit secara simultan. “Ini adalah sebuah sistem, jadi semuanya saling mengisi,” ujarnya.Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan RI, Pos M Hutabarat, mengungkapkan, pemerintah telah menganggarkan biaya sangat besar untuk pengadaan dan modernisasi alutsista hingga 2014 nanti.

Jumlah anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 150 triliun. Dana ini digunakan untuk pembelian sejumlah unit peralatan militer seperti tank leopard buatan Jerman, kapal perang jenis multi roll fight freegard dari Inggris, dan pesawat angkut jenis C-295. Di samping itu, anggaran ini juga digunakan untuk biaya produksi tank panser yang dilakukan oleh PT Pindad, serta beberapa kerja sama alutisista dengan negara-negara lain.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement