Sabtu 25 May 2013 22:31 WIB

Umat Buddha-Islam Diminta Bijaksana Sikapi Kekerasan Myanmar

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Menteri Agama Suryadharma Ali
Foto: Antara//Andika Wahyu
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Menteri Agama, Suryadharma Ali, meminta umat Islam dan Buddha bersikap bijaksana dan budayakan dialog serta kerja sama erat antarumat. Dia mengajak kedua umat untuk menjauhi kekerasan.

"Kita tidak semua tidak setuju dan menyesalkan anarkisme. Budayakan dialog dan kerjasama erat jauhkan perbuatan tidak produktif yang memecah belah umat," ujarnya dalam sambutan upacara perayaan Hari Waisak 2013 di Candi Borobudur, Magelang, Sabtu (25/5).

Dia mengatakan Indonesia terdiri dari kemajemukan. Karena itu, dia meminta umat Islam dan Buddha menyikapinya secara bijaksana. Hal itu terkait dengan adanya kerusuhan kedua umat tersebut di Myanmar beberapa waktu lalu.

Diskriminasi dan kekerasan dialami warga Muslim Rohingya di Myanmar di negara bagian Rakhine. Bentrokan terjadi antara warga Muslim dan umat Buddha. Ratusan orang tewas dan ribuan orang lainnya menjadi pengungsi. Mayoritas pengungsi tersebut merupakan warga Muslim.

Perayaan Waisak 2013 mengambil tema "Dengan semangat waisak kita tingkatkan terus untuk berbuat kebijakan". Prosesi perayaan dimulai sejak Sabtu pagi dengan berdoa di Candi Mendut dan dilanjutkan dengan jalan kaki menuju Candi Boroburur. Perayaan Waisak akan diakhiri dengan menerbangkan sekitar 1.000 lampion.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement