Ahad 26 May 2013 11:52 WIB

Tentara Prancis akan Tetap di Mali Sampai 2014

Rep: Nur Aini/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tentara Prancis berjalan meniggalkan hanggar di pangkalan udara militer Mali di Bamako, Senin (14/1). (Reuters/Joe Penney)
Tentara Prancis berjalan meniggalkan hanggar di pangkalan udara militer Mali di Bamako, Senin (14/1). (Reuters/Joe Penney)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis berencana tetap menempatkan tentaranya di Mali hingga 2014.  Sekarang sudah ada 3.700 tentara Prancis di Mali.

"Kami katakan, mengulangi apa yang dikatan Presiden Prancis kami akan tetap menempatkan tentara sampai akhir tahun ini," ujar Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian dilansir PressTV.

Dia mengatakan jumlah tentara di Mali akan dibatasi karena tentara PBB akan datang setelah 1 Juli. Prancis akan menempatkan sekitar 1.000 tentara. Mereka akan ditempatkan di N'Jamena, Niamey, dan Ougadougou.

Keputusan itu datang beberapa hari setelah Le Drian mengatakan Prancis akan tetap menempatkan 1.000 tentara di Afrika Barat untuk waktu yang belum ditentukan. Sementara itu, media Prancis melaporkan Prancis telah membeli dua pesawat tanpa awak atau drone dari Amerika Serikat untuk digunakan di Mali.

Prancis meluncurkan perang di Mali pada 11 Januari 2014. Mereka berdalih ingin memerangi pasukan militan di negara tersebut. 

Perang Prancis di Mali berdasarkan Amnesty International telah menyebabkan krisis kemanusian dimana ribuan orang harus mengungsi. Beberapa analis politik percaya Prancis hanya menarget sumber daya alam di negara tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement