REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada 6 Juni 2013 akan melaksanakan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) untuk masa jabatan 2013 – 2018.
Hanya, suporter Sriwijaya FC klub merasa galau dengan proses politik tersebut. Banyak fans merasa sepakbola kebanggaan masyarakat Sumsel yang berlaga di kompetisi elite sepakbola yaitu Liga Super Indonesia (LSI).
Akhir pekan pada forum silahturahmi manajemen Sriwijaya FC dengan suporter dan komunitas pendukung klub berjuluk Laskar Wong Kito muncul sejumlah pertanyaan dari peserta. Aan salah seorang suporter mengatakan, sampai masa kampanye tidak satu pun public statement dari para calon tentang Sriwijaya FC.
"Kami tidak tahu bagaimana komitmen mereka terhadap Sriwijaya FC? Entah bagaimana nasib Sriwijaya FC pascapilgub nanti?”ujarnya.
Menurut Aan, walau kini Sriwijaya FC tidak lagi mendapat bantuan dana dari APBD, tetapi klub ini dibentuk dan dibeli Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dari Persijatim.
“Siapa pun tidak bisa tutup mata atas prestasi Sriwijaya FC yang sudah mengangkat nama dan marwah Sumatera Selatan di dunia olahraga nasional dan internasional,” katanya dengan perasaan galau.
Rasa galau juga terungkap dari Qusoi ketua kelompok supoter Simanis. “Kita tidak tahu setelah pilgub nanti apakah nasib Sriwijaya FC akan sama seperti nasib Persija,"ungkapnya. Menurutnya, setelah pergantian dari Foke ke Jokowi nasib Persija pun terpuruk di peringkat bawah karena tidak ada perhatian.