REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menindaklanjuti kasus bailout Century. Tindak lanjut ini akan kembali melibatkan perjalanan panjang tim penyidik KPK ke negeri orang.
Setelah melakukan pemeriksaan mantan menteri keungan (Menkeu) Sri Mulyani di negeri Paman Sam, pekan depan penyidik KPK akan melakukan langkah yang sama.
Kali ini, penyidik KPK akan berangkat ke Australia untuk memeriksa seorang mantan pejabat Bank indonesia (BI) yang diduga memiliki keterangan cukup mendalam terkait 'Century Gate'.
"Ada seorang mantan pejabat BI yang sedang sekolah di sana. Jadi akan kita kirim penyidik ke sana untuk memeriksa," kata Ketua KPK Abraham Samad di Sukabumi, kemarin.
Meski pimpinan KPK sempat meminta agar informasi ini sifatnya off the record (tak bisa dipublikasikan) namun akhirnya keterangan tersebut diperkenankan untuk dikutip. Meski demikian, Abraham dan pimpinan lainnya enggan menyebutkan siapa nama mantan pejabat BI yang akan diperiksa di negeri kangguru ini.
"Ada pokoknya, mudah-mudahan keterangan yang diberikan dapat memberi petunjuk lebih terkait kasus ini, seperti keterangan terbaru yang ibu Sri bwrika di AS," ujar Busyro.