REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemberontak Maois menyerang dengan senjata api kegiatan konvoi ketua dan anggota kongres negara bagian Chhattisgarh, India. Konfirmasi aparat menyatakan 200 orang pemberontak juga memasang bom di lokasi, tepatnya di wilayah terpencil Distrik Bastar, ibukota Raipur.
Associated Press (AP) melansir 28 orang terbunuh, sementara 24 lainnya mengalami luka-luka. Ketua dan anggota kongres negara bagian tersebut di serang ketika dalam perjalanan pulang usai menghadiri rapat umum.
Perdana Menteri Manmohan Singh dan Presiden Kongres Nasional Sonia Gandhi langsung menjenguk para korban yang dirawat di rumah sakit, Raipur. Manmohan pun mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas bagi para pelaku.
Ia juga menyebut selama ini pemberontakan adalah ancaman terbesar bagi negara. Karena berdasar data Kementerian Dalam Negeri India, saat ini mereka hadir di 20 dari 28 negara bagian India dan memiliki ribuan pejuang.
Dalam kesempatan yang sama, Gandhi mengecam penyerangan ini sebagai langkah pengecut yang merusak nilai-nilai demokrasi di India. ''Kami hancur,'' ucap dia kepada AP, Ahad (26/5).
Presiden partai oposisi Hindu Bharatiya Janata menyebut seluruh negara harus bersatu untuk memerangi para pemberontak Maois. Konvoi ketua kongres pada hari sabtu melewati hutan lebat sekitar 345 kilometer selatan Raipur dan kemudian diserang.
Empat pemimpin partai dan lima posisi termasuk diantara mereka yang tewas, sisanya adalah para pendukung partai. Polisi mengidentifikasi salah satu korban adalah pemimpin kongres negara bagian Chhattisgarh, Mahendra Karma.
Korban lainnya adalah Ketua Partai Kongres setempat Nand Kumar Patel dan putra dia. Termasuk mantan menteri federal Vidya Charan Shukla yang mengalami luka-luka.