REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Ahad (26/5), mengatakan Palestina takkan menerima negara dengan perbatasan sementara.
"Perbatasan sementara takkan mengakhiri konflik, itu hanya akan memperpanjangnya," kata Abbas ketika berpidato di Forum Ekonomi Dunia, yang diselenggarakan di Jordania yang juga dihadiri Presiden
Israel Shimon Peres dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
Palestina ingin mendirikan
negara Palestina di dalam perbatasan 1967, kata Abbas --yang mendesak Israel agar mensahkan Gagasan Perdamaian Arab, yang diajukan oleh Arab Saudi pada 2002 dan disepakati oleh semua negara Arab.
Gagasan perdamaian tersebut menawarkan kepada Israel hubungan normal dengan semua negara Arab sebagai imbalan bagi penarikan dari seluruh wilayah yang didudukinya pada 1967.
Abbas menyatakan gagasan itu adalah dasar untuk mengakhiri konflik selama beberapa dasawarsa antara kedua pihak dan mencapai perdamaian yang diingini, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.
Pada gilirannya, Kerry menyeru Israel dan Palestina agar mencapai kesepakatan politik, dan memperingatkan tak-adanya perdamaian bisa mengakibatkan perang.
Sementara itu, Shimon Peres menekankan pentingnya untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian Palestina-Israel guna mengakhiri konflik dan mewujudkan perdamaian.
sumber : Antara