Senin 27 May 2013 17:33 WIB

Interpelasi Jokowi, Sikap Hanura Damai Sejahtera Terpecah

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Gedung DPRD DKI  Jakarta
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Gedung DPRD DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Fraksi Hanura Damai Sejahtera hingga saat ini belum menarik diri dari pengajuan interpelasi.

Ketua Fraksi Hanura Damai Sejahtera Fahmi Zulfikar Hasibuan mengatakan dari delapan anggota fraksi, lima diantaranya ikut menandatangani. Sedangkan tiga anggota lainnya tidak ikut menandatangani.

Fahmi mengatakan, hak interpelasi bukan berkaitan dengan fraksi. Tetapi hak setiap anggota DPRD. Fahmi akan mengajukan pandangannya terkait KJS jika interpelasi disetujui.

"Kami interpelasi untuk meminta jaminan semua pasien KJS diterima saat datang ke rumah sakit," ujarnya di Sekretariat DPRD DKI Jakarta, Senin (27/5).

Dia mempertanyakan kesiapan infrastruktur dan fasilitas rumah sakit untuk melayani pasien. "Kalau mereka harus melayani 4,7 juta orang, dalam sebulan yang sakit sebanyak 1 persen atau 47 ribu dan yang rawat inap  50 persennya atau 22 ribu, apakah mereka siap," ujarnya.

Masalah kesehatan ini tidak hanya pada masa Jokowi saja. Tetapi telah berjalan selama empat tahun.Fahmi tidak mempermasalahkan KJS menggunakan sistem Ina CBG's maupun Jamkesda. Hal penting hanya pada pelayanan kesehatan mereka.

"Jangan sampai setiap pasien tidak diterima berobat, kita berikan memo, kerja DPRD tidak hanya untuk memberikan memo," ujarnya.Sebelumnya rumah sakit sulit menolak Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Apalagi dengan sistem yang berbeda. Dia mengkhawatirkan rumah sakit akan melakukan hal yang sama.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement