Senin 27 May 2013 21:00 WIB

Partisipasi Pilgub Jateng 2013 Dinilai Terendah

Rep: Eko Widyanto/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pilkada Jateng
Foto: KPUD
Pilkada Jateng

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Partisipasi masyarakat dalam pilgub Jateng, boleh jadi merupakan yang terendah sepanjang pelaksanaan pilkada. Diperkirakan angka partisipasi warga di bawah 60 persen.

''Memang angka partisipasinya diperkirakan sangat rendah. Biasanya, angka partisipasi pilkada tak sampai di bawah 60 persen. Namun dalam Pilgub kali ini, saya perkirakan di bawah 60 persen,'' kata Koordinator Pengawasan dan Humas Bawaslu Jateng, Teguh Purnomo, Senin (27/5).

Teguh mengaku belum tahu angka pastinya karena proses rekapitulasi suara saat ini masih berlangsung. Hanya saja dari berbagai model penghitungan yang dilakukan pihak lain di luar KPU, seperti deks pilgub di masing-masing kabupaten/kota, angka pastisipasi pemilih di setiap kabupaten memang di bawah 60 persen.

Dia menyebutkan partisipasi rendah pemilih ini,disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, karena kebijakan KPU Jateng untuk tetap mencantumkan warga yang tidak tinggal di Jateng. Alasan mereka mungkin akan pulang dan menggunakan hak pilihnya pada saat pilgub.

Kedua, karena sosialisasi yang dilaksanakan oleh masing-masing calon gubernur berikut partai pengusungnya,dinilai tidak maksimal.

 Hal ini bisa dibuktikan dengan sedikitnya acara rapat umum yang dilakukan masing-masing calon.

 

 Menurut Teguh, dari ketiga pasangan calon yang bertarung dalam Pilgub Jateng, hanya pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko yang cukup banyak melakukan acara rapat umum. Itu pun tidak sampai 10 kali.

 

Sedangkan pasangan lainnya, seperti pasangan Bibit Waluyo-Sudijono dan pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono, bahkan tidak tercatat pernah melakukan rapat umum.

Selain itu, Teguh mempekirakan, angka massa mengambang yang memang sudah menentukan sikap untuk tidak memilih dalam Pilgub Jateng, memang cukup tinggi. ''Kalau ini, biasanya didominasi oleh golongan terdidik. Mereka sejak awal memang sudah tidak ingin menentukan sikap dalam pilgub,'' katanya.

Kalkulasi

Angka partisipasi rendah dari pemilih bisa diindikasikan dari angka partisipasi pilgub di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga. Di Kabupaten Banyumas, dari data penghitungan 2.395 TPS dari 2710 TPS yang sudah dihitung, jumlah warga yang menggunakan hak pilihnya hanya tercatat 673.524 pemilih.

Sementara jumlah pemilih yang tercantum dalam DPT yakni sebanyak 1.160.305 pemilih. Demikian juga di Kabupaten Purbalingga, dari 726.217 pemilih yang terdaftar di DPT, suara sah yang tercatat menggunakan hak pilihnya hanya 402.813 suara. Yang lain, ada yang hadir namun surat suara tidak sah dan juga tidak hadir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement