REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemerintah Suriah setuju untuk ikut serta dalam Konferensi Internasional di Jenewa. Pemerintah Suriah yakin konferensi yang diselenggarakan pada Juni memang untuk menyelesaikan perang sipil di Suriah.
Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al Moallem, ketika mengunjungi Bahgdad, Irak, mengatakan pemerintah meyakini konferensi yang diusulkan oleh Rusia dan Amerika Serikat, akan menjadi solusi politik yang tepat bagi krisis di Suriah.
Anggota legislatif Suriah, Sharif Shehadeh pun memastikan Pemerintahan Bashar al Assad hadir dalam konferensi perdamaian itu. Hanya saja ia mengingatkan setiap pihak baik oposisi dan Pemerintah untuk tak mengajukan prasyarat sebelum dilaksanakan perjanjian.
Selama ini pihak yang mengajukan prasyarat adalah oposisi yang meminta Assad mundur dari tampuk kepemimpinan. Sharif Shehadeh yakin, seperti yang dikatakan Pemerintah Rusia, prasyarat sebelum lahirnya perjanjian damai justru akan menghasilkan kegagalan.
Ia juga menekankan keberhasilan konferensi ini bukan ditentukan oleh Pemerintah Suriah, namun oleh pihak oposisi.
Sebelumnya, Pemerintah Rusia yang diwakili Jubir Kemenlu mereka, Alexander Lukashevich mengatakan puas dengan rencana Suriah untuk berpartisipasi dalam konferensi itu. Ia pun memuji langkah Suriah untuk menyelesaikan konflik di negeri mereka dengan solusi politik.