REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Warga Gaza memiliki idola baru. Bukan seorang pejuang yang kini ditahan Israel, namun pemuda asal Gaza yang berhasil masuk final di Arab Idol.
Dia yang memiliki panggilan 'The Rocket' berhasil mencuri perhatian penonton dalam ajang pencarian bakat ini. Mohammed Assaf, seorang pengungsi Palestina berhasil masuk ke babak final Arab Idol.
Ia berhasil mencuri perhatian dengan lagu-lagu romantis yang bercerita tentang cinta. Sang ibu Assaf, seorang guru matematika, mengatakan, ketika diwawancara CNN, para anak gadis tidak ada yang pernah datang ke rumah. Namun, mereka berkumpul di internet dan Facebook.
Salah seorang teman Assaf, Ala'a Nabrees (22 tahun) mengatakan Assaf menunjukan bahwa warga Gaza sebenarnya adalah warga yang normal dan baik. Gaza, ujar teman pria yang dipanggil The Rocket ini, bukanlah tempat tinggal para teroris dan kriminal. ''Dia adalah mimpi warga Palestina,'' kata Ala'a dikutip dari Washington Post, Selasa (28/5).
Ala'a sadar hal itu terkesan sesuatu yang aneh. Namun, ujar dia hal itu benar-benar terjadi ketika kaum muda Gaza ingin melihat warga mereka menunjukkan sesuatu yang berbeda dari anggapan dunia.
Assaf memang saat ini benar-benar digilai warga Palestina. Sebelumnya ia tampil dengan menggunakan kafiyah, simbol dari harga diri dan perlawanan Palestina. Bahkan salah satu teman dia di Universitas Palestina, Ahmad Awwad mengatakan, dia berhasil menyatukan rakyat Palestina. Hal yang tak pernah bisa dilakukan para politikus Palestina.
Ketika tampil, The Rocket memang tak pernah berbicara politik. Namun ketika diwawancarai media, ia tegas menolak pendudukan Israel di Tepi Barat dan kondisi memprihatinkan di Gaza.
Dia pernah mengatakan kepada kantor berita Ma'an bahwa terinspirasi Samer Issawi, seorang pejuang dan tahanan Israel. Meski begitu Assaf pernah ditahan oleh kelompok Hamas.
Kini, jalan-jalan di Gaza akan sepi ketika Jumat malam dan Sabtu. Jalan benar-benar kosong selama dua jam ketika warga Gaza menyaksikan The Rocket menyanyi dan penghitungan suara.