Selasa 28 May 2013 12:57 WIB

Uni Eropa Cabut Embargo Senjata untuk Pemberontak Suriah

Red: Heri Ruslan
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)
Foto: UWORKERS
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS  -- Uni Eropa sepakat untuk mencabut embargo senjatanya terhadap pemberontak Suriah. Namun, tak satupun anggota Uni Eropa berniat mengirim senjata dalam bulan-bulan mendatang karena khawatir membahayakan prakarsa perdamaian Amerika Serikat-Rusia.

Setelah perundingan 12 jam yang sangat melelahkan di Brussels, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengumumkan persetujuan untuk mencabut embargo senjata terhadap pemberontak, sementara mempertahankan satu paket sanksi yang telah berlangsung dua tahun terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Inggris dan Prancis yang memelopori pencabutan embargo senjata itu sementara Austria, Swedia, Finlandia dan Republik Ceko enggan karena dengan pencabutan itu akan lebih banyak senjata masuk di negara yang dilanda konflik itu yang telah menewaskan lebih dari 94.000 orang.

Mengirim senjata-senjata "bertentangan prinsip" Eropa yang adalah satu "masyarakat damai", kata Menteri Luar Negeri Austria Michael Spindelegger, yangs sejak lama menentang keras tindakan itu.