REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Dengan produksi mencapai 172 ton per hari, Kabupaten Banyumas ternyata menjadi sentra terbesar penghasil gula kelapa tingkat nasional. Bahkan, hasil produksinya tidak hanya dipasarkan di pasaran dalam negeri. Tapi juga sudah diekspor ke berapa negara di Asia, Eropa, dan Amerika.
''Dengan produksi gula kelapa sebanyak itu, Banyumas memang menjadi sentra penghasil gula kelapa terbesar di Tanah Air. Produknya, ada yang masih berbentuk gula cetak, tapi ada yang juga sudah berupa gula kristal,'' jelas Kepala Seksi Industri Pertanian dan Kehutanan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Banyumas, Sri Gito, Selasa (28/5).
Menurutnya, dengan produksi sebanyak 172 ton per hari, maka produksi gula kelapa asal Banyumas ini, bisa mencapai 63.102 per tahun. Hasil produksi perajin gula kelapa ini, tak hanya dipasarkan di dalam negeri. Namun sudah diekspor ke Singapura, Jepang, Korea, Jerman, Belanda, Timur Tengah dan AS.
Produksi gula kelapa sebanyak itu, menurut Srigito, dihasilkan oleh penderes nira dan perajin yang diusahakan oleh 26.863 kepala keluarga. Para perajin tersebut, terbagi dalam 298 kelompok perajin. Kebanyakan pekerja ini, bekerja di industri gula kelapa yang akan dijadikan gula kristal.
Sri Gito mengakui, meski merupakan sentra penghasil gula kelapa terbesar, namun kualitas gula cetak yang dihasilkan perajin masih belum seragam. Untuk itu, Pemkab Banyumas melalui Disperindagkop juga terus membina perajin agar terus memperbaiki kualitasnya. ''Kalau yang produksi gula kristal, kualitas sudah lebih baik. Kebanyak produksi yang ekspor, berupa gula kristal. Bukan berbentuk gula cetak,'' katanya.