Selasa 28 May 2013 20:37 WIB

'Regenerasi di PDIP Bukan untuk Pilpres'

Rep: Ira Sasmita/ Red: Dewi Mardiani
Jokowi dan Megawati
Foto: Antara/Haryo Setyaki
Jokowi dan Megawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari LIPI, Firman Noer, menilai sebagai partai dengan feodalisme yang tinggi, PDI Perjuangan (PDIP) sulit untuk mengusung tokoh muda sebagai calon presiden. Regenerasi dan kaderisasi yang didorong Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menurutnya hanya sebatas pembangunan kekuatan partai.

"Feodalisme terhadap Mega itu sangat tinggi, mulai dari pusat hingga daerah. Regenerasi hanya untuk pembangunan kekuatan-kekuatan di daerah," kata Firman saat dihubungi, Selasa (28/5).

Jika muncul upaya dari Megawati untuk memberikan kesempatan bagi tokoh-tokoh muda, menurut Firman itu hanya berlaku pada pemilihan tertentu. Seperti kepala daerah atau anggota legislatif. Meski kenyataannya, tokoh muda yang diusung PDIP di beberapa pilkada bukan hasil kaderisasi di daerah tersebut. Melainkan tokoh-tokoh PDIP yang didatangkan dari pusat.

Tetapi, kesadaran untuk memberikan kesempatan bagi kaum muda, dinilai Firman, sebagai sinyal yang sangat bagus, apalagi dengan fenomena Jokowi. Setidaknya, PDIP memiliki gambaran apa yang diinginkan rakyat. Walaupun sangat sulit merealisasikan jika pengusungan tokoh muda dilakukan pada pilpres nanti.

Hal ini mengingat sosok Megawati yang terlalu melekat pada PDIP dan ketergantungan PDIP terhadap sosok Megawati masih sangat besar hingga saat ini. "Megawati itu kartu mati bagi PDIP. Sulit mengarahkan kesempatan bagi tokoh muda dalam pilpres," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement